SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SAMARINDA
TARBIYAH
KEPENDIDIKAN ISLAM
SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM DI
INDONESIA
OLEH
: ELLY KARTIKA SARI
NIM : 11.1102.0057
PENDAHULUAN
Indonesia adalah Negara yang
mayoritas penduduknya beragama islam. Walaupun bukan agama tertua di Negara ini
tapi islam memang mempunyai pengaruh besar dalam sejarah negeri ini. Islam
mampu berinteraksi dengan bayaknya budaya di Indonesia, masuk kedalam berbagai
lapisan masyarakatnya. Baik dalam bidang perdagangan sampai pada pernikahan
bangsa arab yang beragama islam dengan penduduk pribumi. Ajarannya pun di
selaraskan dengan kondisi budaya setempat.
Secara historis tersebarnya Islam
ke Indonesia adalah melalui saluran-saluran sebagai berikut :
a.
Perdagangan,
yang mempergunakan sarana pelayaran
b.
Dakwah,
yang dilakukan mubalig yang bertangan bersama para pedagang. Para mubalig itu
bias jadi juga para sufi pengembara.
c.
Perkawinan,
yaitu antara pedagang muslimin, mubalig dengan anak bangsawan Indonesia. Hal
ini akan mempercepat terbentuknya inti social, yaitu keluarga muslim dan
masyarakat muslim.
d.
Pendidikan,
setelah kedudukan para pedagang strategis, pusat-pusat perekonomian itu
berkembang menhadi pusat pendidikan dan dakwah islam saat itu di kerajaan
Samudra Pasai sebagai pusat perekonomia Indonesia pada saat itu. Di kerajaan
Samudera Pasai berperan sebagai pusat dakwah pertama yang didatangi
pelajar-pelajar da mengirim mubalig lokal.
e.
Tasawuf
dan tarekat, pendekatan ini lebih pada penanaman pengetahuan ajaran islam lebih
mendalam lagi pada masyarakat Indonesia
f.
Kesenian,
saluran yang banyak sekali dipakai untuk penyebaran islam terutama jawa adalah
seni. Salah satu wali songo yaitu Sunan Kali Jaga yang menjalankan dakwa dengan
seni arsitektur, gamean, wayang, nyanyian dan seni busana.[1]
Terkait dengan penjelasan diatas
penulis tertarik untuk membahas dalam tulisan ini tentang sejarah pendidikan
Islam di Indonesia, yang bertujuan menambah pengetahuan mahasiswa dan mahasiswi
Kependidikan Islam tentang sejarah Islam dalam bidang pendidikan.
PEMBAHASAN
A. Pendidikan
Islam Zaman Kerajaan Islam
a. Berawal
dari Kerajaan Samudera Pasai
Dilaporkan
oleh Ibn Batutah dalam bukunya Rihlah Ibn
Batutah bahwa ketika ia berkunjung ke Samudera Pasai pada tahun 1354 ia
mengikuti raja mengadakan halaqah
setelah jumat sampai waktu ashar. Dari keterangan itu diduga kerajaan Samudera
Pasai ketika itu sudah merupakan pusat agama Islam dan tempat berkumpul ulama-ulama
dari bebagai Negara Islam untuk berdiskusi tentang masalah-malah keagamaan dan
keduniaan sekaligus. [2]
Dengan
demikian, Samudera Pasai merupakan tempat studi Islam yang paing tua dilakukan
sebuah kerajaan.
Sedangkan
halaqah sudah dilakukan oleh pedagang-pedagang
islam di pelabuhan-pelabuhan. Proses halaqah
ajaran islam dikerajaaan islam diduga dilakukan di mesjid istana bagi anak-anak
pembesar Negara., di mesjid-mesjid lain, mengaji dirumah-rumah guru dan
surau-surau untuk masyarakat umum. Dari halaqah
semacam itu keudian berkembang menjad lembaga pendidikan.
b. Kerajaan
Malaka
Setelah kerajaan samudera Pasai mengalami kemunduran
di bidang politik munculah Kerajaan Malaka yang kemudian menjadi pusat politik.
ketika Kerajaan Islam Malaka muncul menjadi pusat politik, maka berkembang juga
pusat studi islam. Akan tetapi peran Samudera Pasai dalam bidang keilmuan agama
karena seringnya kerajaan Malaka meminta bantuan fatwa pada ulama-ulama
Samudera Pasai.
Meski belum didapatkan data yang jelas bagaimana
kelangsungan pengembangan studi islam kemungkinan besar sistemnya masih berupa
seperti pada Kerajaan Samudera Pasai yaitu di mesjid-mesjid dan surau-surau.
Mata pelajaran pendidikan yang diberikan di
lembaga-lembaga pendidikan Islam dibagi menjadi dua tingkatan :
§
Tingkat
dasar terdiri atas pelajaran membaca, menulis, bahasa Arab, pengajian Alquran,
dan ibadah praktis.
§
Tigkat
yang lbih tinggi dengan materi-materi ilmu fiqih, tasawuf, ilmu kalam dan lain
sebagainya. [3]
c. Kerajaan
Aceh Darussalam
Aceh hingga kini dikenal sebagai “serambi mekkah”.
Karena kemajuan pesat lembaga pendidikan Islam. Dahulunya banyak ulama-ulama
besar hadir yang belajar di kerajaan ini. Yang kemudian berjasa mendirikan
lembaga-lembaga pendidikan islam seperti dayah
berkemang jadi semacam pergurua tinggi.
B.
Pendidikan
Islam pada Zaman Penjajahan
a.
Zaman
Belanda
Awalnya pendidikan Islam
dibiarkan saja tetap diajarkan, namun lambat laun mereka mengubah ajaran
sedikit demi sedikit. Belanda mulai berusaha menghilangkan pengaruh islam,
dimulai dari daerah yang dikuasai yaitu yogya dan Surakarta. Setelah itu mereka
menyingkirkan jabatan gubernur dan membinasakan organisasi-organisasi islam
resmi.
Kemudian hadirlah sekolah-sekolah
Belanda sebagai ganti pendidikan baru, namun hal ini menjadi perhatian besar
para lama dan santri karena pendidikan itu enjadi penitrasi kebudayaan barat
yang akan melahirkan intelektual pribumi secular dan menjadikan umat islam jauh
dari agamnaya. Ole sebab itu, lahirlah gerakan pembaharuan pendidikan Islam
yang nantinya akan membawa kemajuan pendidikan Ilsam Indonesiake taraf yang
lebih baik. Sebenarnya kesadaran ini juga akibatnya terpengaruh ole hide-ide
Pan islamisme da reformasi di Mesir ketika beberapa pelajaran Indonesia
menuntut ilm agama disana. Itulah sebabnya kenapa kemdian para pembaru islam
mengadopsi pendidikan colonial, padahal sebelumnya menecam.
Dengan demikian pembaharuan
pendidikan Indnesia sudah dimulai sejak zaman koloial Belanda. Hal ini ditandai
dengan berdirinya organisasi-organisasi Islam yang mendirikan sekolah-sekolah
Islam, dimana system pengajarannya tidak lagi surau dengan system tradisional
melainkan sudah menggunakan system klasik dengan krikulum pengajaran agama dan
pngetahuan umum, walaupu kondisinya masih sederhana.
b.
Zaman
Jepang
Jepang menjajah Indonesia setelah
mengalahkan Belanda dalam Perang Dunia II pada tahun 1942 dengan semboyan Asia
timur Raya atau Asia untuk Asia.[4]
Pada awalnya pemerintahan Jepang
seolah-olah membela kepentingan Islam sebagai siasat untuk memenangkan perang.
Untuk menarik perhatian rakyat Indonesia, pemerintah Jepang mebolehkan
didirikannya sekolah-sekolah agaa dan pesantren-pesantren yang terbebas dari
pengawasan Jepang. Padahal semua itu dilakukan agar kekatan umat Islam da
nasionalis bias diarahkan untuk kepentingan memenangkan perang yang dipimpin
Jepang.
Namun pada kenyataannya pada
zaman ini pendidikan mengalami penurunan dibandingkan dengan jajahan
Hindia-belanda
Untuk memudahkan pengawasan dalam
hal pendidikan pemerintah jepang menetapkan bahwa sekolah dasar menajdi sekolah
dasar enam tahun, namun ternyata hal tersebut menjadi keuntunga bagi Indonesia
sendiiri arena menghapuskan diskriminasi.
Bahasa Indonesia sebagai bahasa
pengantar digunakan di semua sekolah dan menjadi mata pelajaran utama, dan
bahasa Jepang menajadi mata pelajaran wajib, selain itu para pelajar juga harus
mempelajari adat istiadat Jepang.
c.
Zaman
Kemerdekaan
Setelah merdeka pendidikan Islam
mulai mendapat kedudukan yang sangat penting dalam sisitem pendidikan nasional.
Selain itu pendidikan agama disekolah juga mendapat tempat yang teratur,
seksama dan penuh perhatian. Untuk itu terbentuklah Departement Agama pada
tanggal 3 Desember 1946 yang bertugas mengurusi penyelenggaraan pendidikan
agama di sekolah umum dan madrasah serta pesantren-pesantren.[5]
Pendidikan islam setahap demi
setahap mengalami kemajuan, pesantren juga dahulu menolak moderenitas sudah
mulai beradaptasi dengan tuntutan zaman. Bahkan, kini sesantren mengadakan
madrasah dan sekolah umum.
Sekolah agama, termasuk madrasah,
dierapkan sebagai model dan sumber pendidikan Nasional yang berdasarkan Undang
Undang Dasar 1945.
Berikut beberapa tingkatan sekolah
agama yang sistemnya sama dngan sekolah-sekolah umum.
1.
Madrasah
Ibtidaiyah Negeri (MIN) setingkat SD lama belajar selama 6 tahun
2.
Madrasah
Tsanawiayah Negeri (MTsN) setingkat SMP lama belajar 3 tahun
3.
Madrasah
Aliyah Negeri (MAN) setingkat SMA lama belajar 3 tahun
Perkembangan
pendidikan Islam terus berkembang dan meningkat hal ini dengan hadirnya juga
Perguruan Tinggi Islam. Hingga kini kita dapat menikmati pendidikan Islam di
Indonesia dengan berbagai macam—macam lembaga dari sekolah dasar hingga ke perguruan
tinggi. Sungguh Islam adalah agama yang Rahmatan li ‘alamin.
PENUTUP
Sejarah
pendidikan Islam ke Indonesia telah
mengalami banyak perjalanan dan proses yang panjang, mulai dari proses
perdagangan hingga kini sudah mampu dihadirkan sebuah lembaga pendidikan resmi
bagi kita untuk mempelajari Agama Islam lebih dalam dan khusus.
Sejarahnya
pendidikan Islam ke Indonesia terus mengalami peningkatan dari zaman penjajahan
hingga sekarang. Jadi sudah selayaknya kita sebagai geenrasi penerus bangsa dan
mahasiswa dan mahasiswi yang menempuh pendidikan di Pergurua Tinggi Islam
melanjutkan perjuangan para pahlawan dan tokoh-tokoh ulama dalam menjalankan
dakwah islam dalam bidang pendidikan, sebagai wujud syukur atas semua ini.
DAFTAR PUSTAKA
Sunanto,Musyrifah, Sejarah Peradaban Islam, RajaGrafindo
Persada:Jakarta, 2005
Yatim, Badri, Sejarah Peradaban Islam, RajaGrafindo
Persada:Jakarta, 1993
[1]
Prof. Dr. Musyrifah Sunanto, Sejarah
Peradaban Islam, Raja Grapindo Persada, Jakarta, 2005 Hal. 10-12
[2]
Prof. Dr. Musyrifah Sunanto, Sejarah
Peradaban Islam, Raja Grapindo Persada, Jakarta, 2005 Hal. 104-105
[3]
Prof. Dr. Musyrifah Sunanto, Sejarah
Peradaban Islam, Raja Grapindo Persada, Jakarta, 2005 Hal. 106
[4]
Prof. Dr. Musyrifah Sunanto, Sejarah
Peradaban Islam, Raja Grapindo Persada, Jakarta, 2005 Hal. 125
[5]
Prof. Dr. Musyrifah Sunanto, Sejarah
Peradaban Islam, Raja Grapindo Persada, Jakarta, 2005 Hal.128
mksih y kak ats brbagi ilmunya...!!
BalasHapusZainal, terima kasih yaa berkenan hadir disini..
BalasHapussalam, semoga selalu diberkahi Allah dengan ilmu yang bermanfaat dan lebih produktif lagi dalam kehidupan ini